Renungan Harian GKKD JAKARTA – Rabu, 27 Mei 2015
PENGAJARAN YANG SALAH – KOLOSE 2 : 20 – 23
Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia: jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini; semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia. Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi. (Kolose 2:20-23)
Tulisan Paulus kepada jemaat di Kolose dilatarbelakangi oleh adanya pengajaran yang salah yang disusupkan kepada jemaat disana. Saat itu Paulus sudah mendengar dan terkesan dengan iman dan kasih jemaat di Kolose. Tetapi ada pengajaran yang salah disusupkan di jemaat tersebut yang mengajarkan bahwa mereka harus disunat, ada pengajaran tentang makanan dan minuman dan berbagai peraturan lainnya. Inilah pengajaran sesat, dimana fokus kita dialihkan dari KRISTUS kepada berbagai macam peraturan yang sepertinya penuh hikmat, sepertinya merendahkan diri, tetapi ternyata semuanya itu justru dilakukan untuk memuaskan hidup duniawi.
Jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini, jangan makan itu, semuanya merupakan perintah manusia. Itu bukan perintah Allah. Paulus memperingatkan hal ini. Apabila kita sudah mati bersama KRISTUS dan bebas dari roh dunia, kenapa kita harus menaklukan diri kepada peraturan-peraturan ini. Bila kita mendengarkan pengajaran ini, maka pastilah ini pengajaran yang salah. Pengajaran yang salah adalah pengajaran yang tidak berfokus kepada KRISTUS dan kematian-NYA di kayu salib, tetapi fokus kepada doktrin manusia yang berfokus kepada hal-hal yang bisa binasa.
Mari kita lihat terjemahan NKJV untuk ayat 23: These things indeed have an appearance of wisdom in self-imposed religion, false humility, and neglect of the body, but are of no value against the indulgence of the flesh (Col. 2:23 NKJV). Peraturan itu sepertinya berhikmat padahal itu adalah bentuk false humility, kerendah hatian yang salah dan digunakan untuk memuaskan hidup duniawi.
Setelah ayat ini, muncul Kolose 3:1-4, “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan KRISTUS, carilah perkara yang di atas, di mana KRISTUS ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan KRISTUS di dalam Allah. Apabila KRISTUS, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan DIA dalam kemuliaan.”
Memikirkan perkara-perkara yang di atas salah satunya adalah tidak berfokus kepada peraturan-peraturan tidak penting buatan manusia, yang sepertinya memperlihatkan kerendahan hati kita dan ketaatan kita kepada TUHAN, padahal hanya merupakan bentuk false humility dan malah digunakan untuk memuaskan hidup duniawi. Hati-hati terhadap pengajaran yang salah ini. Mari kita berfokus kepada KRISTUS dan karya-NYA di kayu salib untuk kehidupan manusia.
oleh Hasudungan Sirait